Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat. Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.
Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: ” Apakah Anda mengerti filosofi?”
“Tidak mengerti.” Jawab pelaut.
“Wahh, sayang sekali, Anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan Anda.
Suatu hari Nasrudin kecil ditinggal ibunya untuk pergi ke rumah Ibu RT. Sebelum pergi ibunya berkata kepada Nasrudin, “Nasrudin, kalau kamu sedang sendirian di rumah, kamu harus selalu mengawasi pintu rumah dengan penuh kewaspadaan. Jangan biarkan seorang pun yang tidak kamu kenal masuk ke dalam rumah karena bisa saja mereka itu ternyata pencuri!”
Nasrudin memutuskan untuk duduk di samping pintu. Satu jam kemudian pamannya datang. “Mana ibumu?” tanya pamannya.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Seorang
profesor ahli bedah menyatakan kepada para mahasiswa, bahwa ahli bedah
harus bebas rasa muak dan kemampuan mengamati. Lalu dia mencelupkan
jari dalam cairan yang memuakkan dan menjilatnya, lalu mempersilakan
setiap mahasiswa untuk berbuat yang sama. Semua mereka mengeraskan diri
dan berhasil melakukan hal sama tanpa berkedip. Lalu dengan
senyum sang profesor berkata: "Saudara2 kuucapkan selamat, karena lulus
ujian pertama. Tetapi sayang, tidak satu pun dari kalian mengamati,
bahwa jari yang kujilat tadi bukan jari yang kumasukkan dalam cairan."
TIPS CARA TEPAT & SEHAT MASAK MIE INSTANT (Cara memasak yg salah dpt menimbulkan senyawa zat meyerupai formalin)
1. Buka bungkus mienya, keluarkan mie lalu seduh air panas dlm mangkuk
selama 1 menit...! Ingat air panas dari dispenser air mineral !
2. Setelah itu baru dimasak sampai mendidih. Juga jgn lebih dari 1 menit! Setelah itu masukkan bumbunya.
3. Aduk-aduk mie membentuk lingkaran searah jarum jam (arah jarum jam adalah
positip medan magnet bumi sehingga ion magnet akan membantu menetralisir zat
berbahaya dalam air)...
Di Sajastan, wilayah Asia tengah, antara Iran dan Afganistan, hidup seorang ulama ahli bahasa yang amat terkenal. Suatu hari ia menasehati putranya: “Kalau kamu hendak membicarakan sesuatu, pakai dahulu otakmu
Timur Lenk meneruskan perbincangan dengan Nasrudin soal kekuasaannya.
“Nasrudin! Menurutmu, di manakah tempatku di akhirat, menurut kepercayaanmu ? Apakah aku ditempatkan bersama orang-orang yang mulia atau yang hina ?”
Pada masa Timur Lenk, infrastruktur rusak, sehingga hasil pertanian dan pekerjaan lain sangat menurun. Pajak yang diberikan daerah-daerah tidak memuaskan bagi Timur Lenk. Maka para pejabat pemungut
Sesekali, Timur Lenk ingin juga mempermalukan Nasrudin. Karena Nasrudin cerdas dan cerdik, ia tidak mau mengambil resiko beradu pikiran. Maka diundangnya Nasrudin ke tengah-tengah prajuritnya. Dunia prajurit, dunia otot dan ketangkasan.
Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin.